Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018
Dilemparkannya sepeda, tanpa melepas terlebih dahulu sepatu yang ia kenakan Rudi langsung berlari menuju ke dalam rumah. Padahal, saat sang ayah masih kedatangan seorang tamu penting, tentu saja kedatangan Rudi tersebut sangat tidak diharapkan dan mengganggu suasana, apalagi bersikap seperti anak yang tak kenal aturan. Dengan sangat terpaksa sang ayah hanya bisa meminta maaf pada rekan kerjanya tersebut atas ketidaknyamanan yang terjadi. Ia pun akhirnya mengajak rekan kerja itu keluar, tak mau mendapatkan lebih banyak gangguan dari anaknya yang urakan. “Nak, kamu jangan keterlaluan begitu, belajar sopan sayang…”, ucap Minanti kepada anaknya. “Sopan bagaimana sih bu, memangnya aku salah apa?”, tanya Rudi polos. “Kamu itu, kalau pulang sekolah masuk ke rumah alas kakinya di lepas, ucap salam, jangan lari-lari di dalam rumah, kamu kan sudah besar”, ucap Minanti memberi nasehat. “Ah, malas…” ucap Rudi sambil meninggalkan ibunya. Sore hari, sang ayah Tamam pulang, baru sa...
Batik Kain tradisional Jawa beragam hias pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan malam/lilin panas sebagai bahan perintang warna. Biasanya digunakan dalam upacara adat Jawa. Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Oleh UNESCO, batik telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai hari batik nasional.  Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.