Literasi Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda
Suasana
pagi hari di Sekolah Dasar ramai, berbagai jenis anak binatang yang tinggal di
hutan datang untuk mengikuti upacara Sumpah Pemuda. Terlihat banyak yang sudah
baris mengenakan topi di lapangan sekolah termasuk Bobi si beruang, Mimi si
macan, dan Lulu si singa. Bobi terlihat kesal sehingga Lulu pun mengajaknya
berbincang,
“Kamu kenapa, Bob?” tanya Lulu.
“Kenapa sih, harus ada upacara? Bikin capek, aja,” ujar Bobi
dengan muka kesal.
“Aku ikut hanya karena disuruh. Takut dimarahin, heheh,”
jawab Mimi sambal tertawa.
“Bagaimana sih kalian? Ini kan merupakan peringatan
peristiwa yang penting,” ujar Lulu.
“Memang Sumpah Pemuda itu apa, Lu?” tanya Mimi.
“Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi
Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah
Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan
Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap
tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Jadi Sumpah Pemuda merupakan tonggak
awal rasa persatuan dan kesatuan yang pada nantinya mampu menjunjung tinggi
rasa solidaritas pemuda tanpa menjadikan perbedaan menjadi penghalangnya,”
jawab Lulu.
“Oh begitu,” tambah Mimi.
“Jadi Sumpah Pemuda itu penting, ya Lu?” tanya Bobi.
“Pasti lah, makanya kita harus mengikuti upacara ini dengan
tertib,” ujar Lulu.
Bobi,
Lulu, dan Mimi pun akhirnya mengikuti upacara itu dengan tertib. Bobi tidak
lagi mengeluh disuruh mengikuti upacara karena sudah mengerti makna dari Sumpah
Pemuda.
Komentar
Posting Komentar