Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Puisi

Ibu … Saat diriku kecil Engkau mengajari berjalan dan bicara Tidak kenal payah akan tubuhmu yang lelah Melihat tangisan dan kenakalan itu Senyum manis ibu merona bahagia Seolah ingin membuka kuncup bunga menawan Ibu… Kini aku beranjak remaja Kasih sayang itu masih bermuara Perhatian itu masih seluas samudra Tak akan surut hingga senja menyapa Terus kekal abadi dalam suka dan duka Ibu… Saat ini aku telah beranjak dewasa Terimakasih ibu atas perjuanganmu Terimakasih ibu atas pengorbananmu Izinkan aku memeluk erat tubuhmu Akan aku bisikkan….. Engkau segalanya untukku oh ibu

Resensi

Judul buku: Geek Girl Penulis: Holly Smale Halaman: 356 Penerbit: HarperCollins Tahun terbit: 2013 Sinopsis: Harriet Manners adalah gadis berumur 15 tahun yang tinggal di England. Ia merupakan remaja perempuan yang sangat pintar, walaupun tidak memiliki teman yang banyak akibat dibully. Harriet menjalani hidup yang sangat normal, namun semua itu berubah saat ia secara tidak sengaja terpilih untuk menjadi sebuah model. Ia terpilih untuk mewakilkan sebuah brand internasional. Hal ini berarti ia harus berusah menyeimbangkan sekolah dan bekerja paruh waktu sebagai model di berbagai belahan dunia.

Cerpen

Nina dan Caca                 Bel sekolah terdengar berdering, menandakan bahwa waktu pulang telah tiba. Nina dengan cepat berlari menuju gerbang sekolah, menahan tangisannya yang disebabkan oleh ejekan teman sekelasnya, Caca. Ia mengejek pekerjaan ayahnya karena beliau sebatas penjual makanan di kantin sekolah. Menurut Caca, Nina tidak pantas sekolah di sekolah mereka.                 Setelah berjalan sekian lama, Nina  sampai di rumahnya. Ia menyambut ibunya yang sedang menyapu di depan rumah. “Siang, Bu,” sapa Nina dengan lesu. “Kamu kenapa, Nak?” tanya ibunya dengan baik. Nina pun menceritakan kejadian di sekolahnya tadi, ia memberi tahu ibunya tentang ejekan-ejekan yang ia dapat karena ayahnya adalah seorang penjual makanan kantin. Dengan senyum yang sedih ibunya pun menasihatinya, “Nak, jangan hiraukan ucapan dia. Gaji ayah...
Judul: Fatimah az-Zahra – Kerinduan dari Karbala Pengarang: Sibel Eraslan Penerbit: Kaysa Media Jumlah Halaman: sekitar 500 halaman Sinopsis:          Buku ini bercerita tentang Baginda Fatimah binti Rasulullah. Salah satu dari empat penghuni surga. Seorang dari empat pemimpin wanita di surga sesuai sabda Rasulullah saw. Pada suatu ketika. Saat Nabi Adam tengah berjalan-jalan di surga. Ia melihat ada wanita yang duduk di singgasana penuh dengan taburan mutiara dan permata. Adam as bertanya kepada Allah siapa gerangan wanita cantik ini. Allah pun menjawab bahwa ia adalah salah satu dari keturunannya kelak. Ayahnya adalah nur yang telah diciptakan jauh sebelum Adam diciptakan. Mahkotanya adalah Ali bin Abi Thalib, suaminya. Sedang kedua antingnya adalah Hasan dan Husein, putra-putranya. Kisah dalam buku ini berawal tentang seorang penyair bernama Zebun bin Mestan yang menulis Diwan az Zahra sebagai bukti kerinduannya  dan kecintaannya ...

Resensi Buku

Judul Novel: Kartini Penulis: Abidah el Khaliqy Penerbit: Mizan Tahun Terbit: 2017 Tebal: 376 halaman Sinopsis: Buku ini menceritakan tentang Kartini, seorang anak dari Bupati Jepara, dalam memperjuangkan hak-hak wanita untuk mendapatkan pendidikan dan melawan tradisi-tradisi yang mengekang perempuan. Kartini gadis lulusan E.L.S. yang pada saat itu dengan berani menabrak akar tradisi, meradang terhadap ketidakadilan di zamannya. Bak moncong senjata,  bahkan ia mengentak kesadaran seorang Ratu Wilhelmina, seorang perempuan muda yang memiliki perspektif tentang dunia yang begitu jauh. Memahami Kartini, berarti menyelami perasaannya akan nasib Ngasirah yang terusir dari rumah utama, merasakan pedihnya harus memanggil ibu kandungnya dengan sebutan Yu, bagaikan panggilan kepada pembantu. Menghayati luka Kartini yang  menyaksikan adik kandungnya,  Kardinah menderita akibat dijadikan istri kedua; ia melihat kepedihan perempuan yang menjadi-jadi usai pernikahan. Sement...

Cerpen

Pulpen yang Hilang                 Suasana pagi hari di SD Mentari sangat ramai. Terlihat banyak murid yang sedang buru-buru untuk masuk kelas. Afi dan sahabatnya Mika sedang belajar di kelas mereka untuk ulangan harian IPA yang akan dilaksanakan pada jam pelajaran pertama. “Duh, susah banget, ya Mik,” ujar Afi. “Iya,nih, aku takut remedial deh,” balas Mika.             Tak lama kemudian, terdengar suara bel dari speaker kelas yang menandakan bahwa kegiatan pembelajaran akan dimulai. “Mik, aku ke toilet dulu, ya,” kata Afi sambal berjalan keluar kelas. Sambil menunggu Afi, Mika pun bersiap-siap untuk mengikuti ulangan. Setelah ia membuka tasnya, Mika sadar bahwa tempat pensilnya tertinggal di rumah. Ia pun merasa panik, ia takut dihukum oleh gurunya karena tidak membawa alat tulis. Mika menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari sebuah pulpen yang dapat i...

Literasi Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda                 Suasana pagi hari di Sekolah Dasar ramai, berbagai jenis anak binatang yang tinggal di hutan datang untuk mengikuti upacara Sumpah Pemuda. Terlihat banyak yang sudah baris mengenakan topi di lapangan sekolah termasuk Bobi si beruang, Mimi si macan, dan Lulu si singa. Bobi terlihat kesal sehingga Lulu pun mengajaknya berbincang, “Kamu kenapa, Bob?” tanya Lulu. “Kenapa sih, harus ada upacara? Bikin capek, aja,” ujar Bobi dengan muka kesal. “Aku ikut hanya karena disuruh. Takut dimarahin, heheh,” jawab Mimi sambal tertawa. “Bagaimana sih kalian? Ini kan merupakan peringatan peristiwa yang penting,” ujar Lulu. “Memang Sumpah Pemuda itu apa, Lu?” tanya Mimi. “Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan...